Pendahuluan
The Last of Us Part II adalah salah satu game paling ambisius yang pernah dirilis untuk PlayStation. Dikembangkan oleh Naughty Dog dan dirilis pada Juni 2020, game ini merupakan sekuel dari The Last of Us (2013). Dengan narasi mendalam, gameplay inovatif, dan visual yang memukau, The Last of Us Part II tidak hanya memukau penggemar setia, tetapi juga mengundang perdebatan luas di kalangan komunitas game.
Cerita yang Memikat
The Last of Us Part II melanjutkan kisah Ellie dan Joel di dunia pasca-apokaliptik yang dikuasai oleh jamur Cordyceps, yang mengubah manusia menjadi makhluk mengerikan. Game ini berlatar lima tahun setelah peristiwa di game pertama, dengan Ellie yang kini berusia 19 tahun sebagai protagonis utama.
Ceritanya berfokus pada tema balas dendam, kehilangan, dan konsekuensi dari pilihan yang diambil. Ellie, yang hidup damai di Jackson bersama Joel dan komunitasnya, tiba-tiba harus menghadapi tragedi besar yang mengubah hidupnya. Pencariannya untuk membalas dendam membawa pemain ke perjalanan emosional yang penuh kejutan, moralitas abu-abu, dan karakter yang kompleks.
Karakter yang Kuat dan Berlapis
- Ellie
Sebagai protagonis utama, Ellie menunjukkan sisi yang lebih gelap dan kompleks. Dia bukan hanya gadis muda yang ingin bertahan hidup; dia kini seorang wanita muda yang dihantui oleh trauma dan obsesi. - Abby
Salah satu karakter paling kontroversial dalam game ini, Abby adalah antagonis yang menjadi bagian integral dari cerita. Perspektif pemain terhadap Abby berubah seiring berjalannya cerita, menggambarkan sisi manusiawi dari seorang “musuh.” - Joel
Peran Joel di game ini tetap signifikan meski tidak seperti di game pertama. Kisahnya dengan Ellie menjadi pusat dari konflik emosional yang terjadi.
Gameplay yang Mendalam dan Dinamis
The Last of Us Part II meningkatkan standar gameplay dengan fitur-fitur baru yang mendalam dan inovatif:
- Stealth dan Pertempuran
- Pemain dapat menggunakan elemen lingkungan untuk menyelinap dan menyerang musuh.
- Animasi yang realistis membuat pertempuran lebih intens dan mendalam.
- AI Musuh yang Cerdas
- Musuh dalam game ini memiliki perilaku yang lebih realistis dan adaptif. Mereka berkomunikasi satu sama lain dan dapat bekerja sama untuk mengepung pemain.
- Lingkungan yang Interaktif
- Dunia game dirancang dengan detail yang luar biasa, memungkinkan pemain untuk menjelajahi berbagai lokasi seperti kota yang hancur, hutan lebat, dan fasilitas bawah tanah.
- Persenjataan dan Kustomisasi
- Pemain dapat mengumpulkan berbagai senjata dan meningkatkan kemampuan melalui sistem crafting yang intuitif.
- Perspektif yang Berubah
- Cerita dimainkan dari sudut pandang Ellie dan Abby, memberikan pemahaman yang mendalam tentang motivasi setiap karakter.
Visual dan Audio yang Memukau
The Last of Us Part II memanfaatkan kekuatan PlayStation 4 untuk menghadirkan visual yang memukau. Detail lingkungan, ekspresi wajah karakter, dan animasi pertempuran semuanya dirancang dengan teliti.
Musik oleh Gustavo Santaolalla, yang juga mengerjakan game pertama, memberikan atmosfer emosional yang kuat. Efek suara realistis, seperti suara langkah, desiran angin, dan jeritan musuh, semakin memperkaya pengalaman.
Kontroversi dan Respon
The Last of Us Part II mendapatkan banyak penghargaan, termasuk Game of the Year di The Game Awards 2020. Namun, game ini juga memicu kontroversi karena narasi berani yang mengejutkan banyak penggemar.
Salah satu alasan utama kontroversi adalah keputusan naratif yang melibatkan karakter Joel. Banyak pemain yang merasa kecewa dengan arah cerita yang diambil Naughty Dog, meskipun banyak pula yang memuji keberanian studio dalam menyampaikan kisah yang tidak konvensional.
Keunggulan Game
- Narasi yang Berani
Game ini menantang pemain untuk menghadapi moralitas dan empati melalui cerita yang kompleks. - Gameplay Realistis
Setiap elemen gameplay dirancang untuk membuat pemain merasa tenggelam dalam dunia yang brutal dan tak kenal ampun. - Kualitas Produksi Tinggi
Visual, audio, dan detail lingkungan menciptakan pengalaman yang sangat imersif.
Kritik terhadap Game
- Durasi Panjang
Beberapa pemain merasa bahwa cerita game terlalu panjang dan berbelit-belit di beberapa bagian. - Keputusan Cerita yang Kontroversial
Tidak semua pemain dapat menerima alur cerita, terutama perubahan besar dalam karakter dan fokus narasi.
Kesimpulan
The Last of Us Part II adalah sebuah mahakarya yang tidak hanya sekadar game, tetapi juga karya seni yang mendorong batasan narasi dalam industri game. Dengan gameplay yang mendalam, cerita emosional, dan visual yang memukau, game ini tetap menjadi salah satu pengalaman paling berkesan di dunia gaming.
Meski menuai kontroversi, The Last of Us Part II berhasil membuktikan bahwa sebuah game dapat menjadi medium untuk mengeksplorasi tema-tema kompleks dan emosional. Bagi Anda yang memiliki PlayStation, game ini adalah sebuah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan.
BACA JUGA : Mengenal dan Menikmati Game Agar.io